Puskesmas Paguat

Kepuasan Anda Adalah Tujuan Kami.

HUT Kab. Pohuwato

Ulang Tahun Pohuwato Yang Ke-8.

Tindakan Kedarurtan

Salah Satu Pelayanan Di Puskesmas Paguat.

Fogging

Pemberantasan Vector Malaria dan Demam Berdarah.

Puskesmas Paguat

Kepuasan Anda Adalah Tujuan Kami.

Puskesmas Paguat

Penyuluhan Kesehatan Gigi Di Sekolah

Puskesmas Paguat

Penyuluhan Kesehatan PHBS Di Sekolah

Puskesmas Paguat

Penyuluhan Narkoba Di Sekolah

Minggu, 19 Januari 2014

Sejarah Puskesmas Paguat

SEJARAH PUSKESMAS PAGUAT

A. RIWAYAT
Puskesmas Paguat didirikan pada Tahun 1974 dengan status Inpres dan merupakan Puskesmas Rawat Inap. Pada Tahun 1991 Puskesmas Paguat mengalami musibah kebakaran dan memperoleh Revitalisasi pada tahun 1992 yakni Bangunan Induk serta Rawat Inap dan rumah dinas Bidan. Untuk lebih jelasnya bangunan – bangunan yang terdapat di lingkungan Puskesmas Paguat, terdiri dari :
1.        1 Buah Bangunan Induk Puskesmas
2.        1 Buah Bangunan Rawat Inap
3.        1 Buah Bangunan Rumah Dinas Kepala Puskesmas
4.        1 Buah Bangunan Rumah Dinas Dokter Gigi
5.        3 Buah Rumah Paramedis dan Bidan
Yang pernah menjabat sebagai Pimpinan di Puskesmas Paguat sejak didirikan adalah sebagai berikut :
1.           Tahun 1975 – 1978                         :   dr. H. Purwanto
2.           Tahun 1978 – 1979                         :   dr. Amir Marmin
3.           Tahun 1979 – 1985                         :   dr. Jean Manalip
4.           Tahun 1985 – 1991                         :   dr. Yunus Lihawa
5.           Tahun 1991 – 2001                         :   dr. Herizal Umar
6.           Tahun 2001 – 2003                         :   H. Abdurahman Suleman
7.           Tahun 2003 – 2004                         :   dr. Ibnu Hidayat
8.           Tahun 2004 – 2005                         :   H. Abdurahman Suleman
9.           Tahun 2005 – 2009                         :   dr. Ibnu Hidayat
10.       Tahun 2009 – 2011                         :   Syane Roring
11.       Tahun 2011 – 2012                         :   dr. Irsad Abas
12.       Tahun 2012 – Sekarang                  :   dr. Muis A. Lihawa
B. SARANA KESEHATAN
Dalam melaksanakan pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, Puskesmas Paguat membawahi 4 buah Puskesmas Pembantu, yaitu :
1.             Puskesmas Pembantu    : 2 Buah
2.             Poskesdes                     : 4 Buah
3.             Polindes                        : 3 Buah
4.             Posyandu                      : 4 Buah

DAFTAR NAMA-NAMA KADER KESEHATAN PUSKESMAS PAGUAT

NONAMA KADER ALAMATJABATANKETERANGAN
1Pipan PaudiPentaduKADER POSYANDUKADER LAMA
2Sarce ManisaPentaduKADER GIZIKADER LAMA
3Suriyati DarisePentaduKADER KBKADER LAMA
4Fitra UnoPentaduKADER KIAKADER LAMA
5Fatma LasantuPentaduTSDKADER LAMA
6Darmin KamaruSiduanKADER POSYANDUKADER LAMA
7Wilda PakayaSiduanKADER GIZIKADER LAMA
8Rahel PakayaSiduanKADER KBKADER LAMA
9Yeyen DungioSiduanKADER KIAKADER LAMA
10Salma MooSiduanTSDKADER LAMA
11Susanti sahrainSipayoKADER POSYANDUKADER LAMA
12Selvi RajakSipayoKADER GIZIKADER LAMA
13Karlian RupuSipayoKADER KBKADER LAMA
14Warni SulemanSipayoKADER KIAKADER LAMA
15Irpan HalutaSipayoTSDKADER LAMA
16Yulin PalaSogintiKADER POSYANDUKADER LAMA
17Laksmin PanggiSogintiKADER GIZIKADER LAMA
18Yanti BusuraSogintiKADER KBKADER LAMA
19Weni LatifSogintiKADER KIAKADER LAMA
20Sahrin MoleSogintiTSDKADER LAMA
21Yusna AdamLibuoKADER POSYANDUKADER LAMA
22Masita PolumuloLibuoKADER GIZIKADER LAMA
23Helwin SahidaniLibuoKADER KBKADER LAMA
24Yerlis NapuLibuoKADER KIAKADER LAMA
25Maimuna SabungeLibuoTSDKADER LAMA
26Mima UsmanBunuyoKADER POSYANDUKADER LAMA
27Zulaiha LatifBunuyoKADER GIZIKADER LAMA
28Zubaida DjunaidBunuyoKADER KBKADER LAMA
29Wirna DjouBunuyoKADER KIAKADER LAMA
30Ram AhmadBunuyoTSDKADER LAMA
31Elen DunggioBumbulanKADER POSYANDUKADER LAMA
32Rosita RadjakBumbulanKADER GIZIKADER LAMA
33Juwita RadjakBumbulanKADER KBKADER LAMA
34Fitriyanti LukubesiBumbulanKADER KIAKADER BARU
35Yulianti HamuBumbulanTSDKADER LAMA
36Katrina PolutuMaleoKADER POSYANDUKADER LAMA
37Selmi YadingoMaleoKADER GIZIKADER LAMA
38Raifan KasimMaleoKADER KBKADER LAMA
39Risna UrsiluMaleoKADER KIAKADER LAMA
40Hara PodilitoMaleoTSDKADER LAMA
41Nisma LawaniBuhu JayaKADER POSYANDUKADER LAMA
42Rosma IdrusBuhu JayaKADER GIZIKADER LAMA
43Sitra BaduBuhu JayaKADER KBKADER LAMA
44Melisnawati UtinaBuhu JayaKADER KIAKADER LAMA
45Suriyadi BaduBuhu JayaTSDKADER LAMA
46Irce HarunKemiriKADER POSYANDUKADER LAMA
47Wati TalibanaKemiriKADER GIZIKADER LAMA
48Verniaty BukeKemiriKADER KBKADER LAMA
49Yunita HasanKemiriKADER KIAKADER LAMA
50Ismail NapuloKemiriTSDKADER LAMA
51Wati KarimMolamahuKADER POSYANDUKADER LAMA
52Hasna MileMolamahuKADER GIZIKADER LAMA
53Hadidjah HarunMolamahuKADER KBKADER LAMA
54Nurna NingsihMolamahuKADER KIAKADER LAMA
55Abdul Kadir SigiMolamahuTSDKADER LAMA

Kamis, 12 Desember 2013

Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Posko 24 Jam BPJS Kesehatan Diluncurkan


15 November 2013
Jelang pelaksanaan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada awal tahun 2014, PT Askes selaku Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan persiapan dengan meluncurkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) BPJS Kesehatan. Selain itu, untuk memastikan persiapan berjalan baik, PT Askes juga meluncurkan Posko 24 Jam BPJS Kesehatan (trouble shooter office).

Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, didampingi Direktur Utama PT Askes (Persero), Dr. dr. Fachmi Idris telah meluncurkan SIM dan Posko 24 Jam BPJS Kesehatan (14/11). Kegiatan tersebut, dihadiri oleh para pahlawan informasi teknologi (IT) Askes, yaitu para pengelola IT helpdesk yang berasal dari 471 Kabupaten/Kota.

"Ini suatu peristiwa yang mungkin tidak akan tercatat dalam sejarah, akan tetapi ini merupakan suatu kunci untuk keberhasilan suatu program baru yang luar biasa besarnya di Indonesia", ujar Menkes.

Menkes menerangkan, saat ini seluruh Indonesia sedang menyoroti pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sebentar lagi akan segera dimulai. Menkes mengingatkan untuk memperhatikan kendala yang berpotensi muncul pada pelaksanaan di tahun 2014. SIM harus diperkuat agar perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan dapat dilakukan secara online, misalnya mempersiapkan tenaga pelatih SIM BPJS Kesehatan yang tersebar hingga ke pelosok daerah, atau mempersiapkan alternatif penyelesaian bagi daerah-daerah yang sulit jaringan.

Direktur PT Askes, Dr. dr. Fachmi menyatakan bahwa awal Januari 2014 akan menjadi momentum besar dari transformasi PT Askes menjadi BPJS Kesehatan. Sistem berbasis teknologi informasi dan komuniaksi harus sudah diterapkan sebelum transformasi dilaksanakan.

Fachmi Idris, mengatakan bahwa saat ini telah dibentuk tim IT untuk mengelola dan melakukan pelatihan SIM BPJS Kesehatan. Tim tersebut berasal dari 471 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat pelatihan dan akan disebar ke berbagai kantor cabang PT Askes di daerah untuk melatih petugas agar mampu mengoperasikan SIM BPJS Kesehatan.Untuk memperkuat SIM BPJS Kesehatan, Fachmi mengaku sudah mengusulkan kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan, untuk menambah direksi baru untuk PT Askes, salah satunya adalah direksi yang membidangi IT.

Terdapat 4 komponen di dalam SIM BPJS Kesehatan, yaitu sistem Aplikasi, Infrastruktur & Jaringan Komuniakasi Data, Manajemen Database, dan Operasional. SIM BPJS Kesehatan diharapkan dapat menjadi lokomotif pelaksanaan sistem JKN secara keseluruhan. Sistem ini akan memudahkan pengintegrasian dengan program-program jaminan sosial lainnya.

Terkait Posko 24 Jam BPJS Kesehatan, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informatika PT Askes, Tono Rustianto, mengatakan Posko Bantuan 24 Jam BPJS Kesehatan ada di setiap kantor cabang PT Askes di daerah dan akan dibuka sampai 5 bulan ke depan.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama mengenai komitmen untuk mempersiapkan dan menyukseskan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) antara PT Askes, Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes; dengan Ketua Persatuan RS seluruh Indonesia (PERSI), Dr.dr. Sutoto, M.kes; Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indoensia (AAJI) Hendrisman Rahim; dan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Kornelius Simanjuntak. Penandatanganan tersebut diharapkan mampu memfasilitasi sinergi bersama yang meliputi, sosialisi program JKN pada seluruh RS dan asosiasi profesi asuransi di seluruh Indonesia.(sumber : Kemenkes RI )

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 Tahun 2013

Jakarta, 15 November 2013


Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati pada 12 November setiap tahunnya. Tema utama HKN periode 2010-2014 adalah Indonesia Cinta Sehat. Khusus untuk HKN ke-49 tahun 2013, sub tema yang dipilih yaitu Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang Bermutu, untuk memaknai dimulainya pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014.

Melalui tema ini diharapkan semua pihak termasuk tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dapat berbenah serta mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik melalui kemudahan akses dan mutu layanan kepada masyarakat, ujar Menkes.

Rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013, dimulai dengan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat Operasi Katarak di Tasikmalaya (17 Oktober 2013); Indramayu (22 Oktober 2013); Lombok Timur (24-27 Oktober 2013); Kepulauan Riau (7 November 2013); dan RS Mata Cicendo Bandung (9 November 2013). Di samping itu, terdapat juga kegiatan donor darah secara serentak di berbagai Dinas Kesehatan di daerah.

Nuansa puncak peringatan HKN mulai terasa pada Jumat pagi (8/11), dengan dilakukannya ziarah dan tabur bunga di Pusara pada pahlawan pembangunan kesehatan. Kegiatan dilakukan di dua tempat dalam waktu yang bersamaan, yaitu Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, dan Bukit Pemakaman San Diego Hills Karawang.

Selasa (12/11) lalu, lebih kurang 2000 pegawai Kementerian Kesehatan RI bersama TNI dan POLRI melakukan upacara bersama untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Pada kesempatan tersebut dilakukan pula Geladi Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan. Simulasi tersebut menggambarkan  kemampuan, kesiapsiagaan, kerjasama, koordinasi, komunikasi yang sangat baik, serta komitmen seluruh jajaran kesehatan  dalam mengatasi  bencana dan kegawat-daruratan yang dihadapi masyarakat bersama semua pihak terkait. Meskipun Tanah Air kita terletak pada lokasi rawan bencana, ini tetap menjadi semangat bagi masyarakat agar terampil untuk hidup bersama di tengah risiko bencana dan berbagai kegawat-daruratan. Pada hari yang sama, Menkes RI juga melakukan teleconference dengan jajaran kesehatan dan Unit Transfusi Darah (UTD) dari 5 Provinsi, yaitu Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Lampung, dan Papua. Menkes juga meresmikan Pameran Foto Kesehatan di Kantor Kementerian Kesehatan RI.

Rabu (13/11), dilaksanakan pembukaan kegiatan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan (Konas Promkes) Ke- 6 tahun 2013 di Hotel Merlynn Park, Jakarta. Pertemuan yang dihadiri oleh 600 peserta ini merupakan ajang pertemuan para praktisi dan pemerhati promosi kesehatan di Indonesia  yang diselenggarakan 3 tahun sekali.

Tahun ini, puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013 diselenggarakan selama tiga hari (15-17 November 2013) di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Pada hari pertama (15/11) penyelenggaraan peringatan HKN tahun ini, Menkes RI membuka Pameran Pembangunan Kesehatan berupa pameran kesehatan produk dalam negeri terbesar sepanjang sejarah perayaan HKN. Pameran ini melibatkan 185 peserta dari industri farmasi, alat kesehatan, makanan, kosmetik dan rumah sakit; yang menunjukkan keseriusan dan kesiapan komponen dalam negeri dalam mendukung pelaksanaan JKN tahun 2014. Pada kesempatan yang sama, Menkes RI berkesempatan untuk memberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada, Manggala Karya Bakti Husada, Mitra Bakti Husada, Petugas Kesehatan Berprestasi dalam Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK), Kabupaten/Kota Sehat (simbolis), Pemenang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antar Kementerian dan Lembaga.

Malam harinya, Menkes RI membuka kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Operasional Program (Rakorpop) di Hotel Mercure Ancol Jakarta. Dalam acara tersebut, Menkes diagendakan untuk memberikan pernghargaan kepada Institusi Kesehatan Berprestasi, Tenaga Kesehatan Berprestasi, dan RS Vertikal dengan Pelayanan Keperawatan Prima.

Sabtu (16/11), akan diselenggarakan Senam Sehat Bugar di tempat kerja dan Senam Vitalisasi Otak serta Lomba Line Dance di Pelataran Hall B-C, JIExpo Kemayoran Jakarta. Pada hari kedua pelaksanaan puncak HKN ke-49 tahun 2013 tersebut juga diselenggarakan Final Lomba Hand Hygenie Dance, Lomba Band dan Gelar Musik Jazz di Panggung Utama JIExpo Kemayoran Jakarta; Lomba Menggambar (kategori usia 7-13 tahun) dan Pameran Pembangunan Kesehatan di Hall C JIExpo Kemayoran Jakarta. Selain itu, terdapat pula pelayanan KB, deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Operasi Katarak.

Minggu (17/11), merupakan hari terakhir penyelenggaraan puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013. Pada kesempatan tersebut, Menkes RI akan melakukan Pencanangan Senam Sehat Bugar di Tempat Kerja dan melepas peserta Gerak Jalan Sehat dan Sepeda Sehat di Pelataran Hall B-C, JIExpo Kemayoran Jakarta. Selain itu, juga akan diselenggarakan Lomba Mewarnai untuk kategori usia 47 tahun, Family Gathering bagi Keluarga Besar Kementerian Kesehatan RI, serta Parade Tumpeng.
(sumber : Kemenkes RI )

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Cegah Virus Corona

Jakarta,  10 Mei 2013
Pemerintah Indonesia kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Novel Corona Virus (nCoV) menyusul kasus infeksi baru pada Rumah Sakit di Arab Saudi yang menimbulkan korban meninggal dunia. Pada Rabu (1/5-2013) lalu, The National IHR Focal Poin of Saudi Arabia melaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 7 kasus baru infeksi virus corona, 5 kasus meninggal dunia dan 2 kasus dalam keadaan kritis. Sebelumnya terhitung  sejak bulan September 2012 sampai dengan tanggal 1 Mei 2013 tidak ada kasus baru.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Lingkungan (PP-PL) Kementerian Kesehatan RI Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan pers Senin tanggal 6 Mei 2013 di Jakarta.

Saat ini sudah ada 24 kasus diketahui WHO berkaitan dengan serangan virus corona, 16 kasus diantaranya meninggal, yang mengindikasikan angka case fatality rate (CFR) mencapai 66,66 persen. Hal ini perlu diwaspadai karena banyak jemaah haji  dan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.

Sebagai kewaspadaan terhadap kemungkinan kasus Severe Acute Respiratory Infection (SARI) Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran Nomor HK.03.03/D/II.1/1027/2013 tanggal 3 Mei 2013, melanjutkan surat edaran sebelumnya Nomor HK.03.03/D/II.1/633/2013 tanggal  13 Februari 2013 mengenai kewaspadaan, pengawasan virus corona baru ke seluruh Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Rumah Sakit di seluruh Indonesia.

Untuk mencegah masuknya virus corona, Kemenkes lebih meningkatkan surveilans terhadap gejala SARI, pemeriksaan kepada orang (kru dan penumpang) dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas di pintu masuk negara, memberi penyuluhan kepada masyarakat luas khusus bagi jemaah umroh agar menjaga kesehatan dan disarankan untuk mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan bila sakit serta menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). (sumber : Kemenkes RI )

Minggu, 19 Mei 2013

Struktur Puskesmas Paguat


Ancaman Penyakit Diabetes Pada Wanita

Diabetes meskipun lebih sering terjadi pada pria, tetapi bisa juga dialami oleh wanita. Sebenarnya gejala penyakit diabetes pada pria & wanita sama saja, yaitu meliputi mudah lelah & mengantuk, banyak minum, sering berkemih dll. Tetapi ada satu gejala khusus yang dialami oleh wanita yaitu keputihan berulang. Bila mengalami keputihan berulang, maka bisa dicurigai kearah diabetes. Keputihan berulang ini bisa mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih yang berulang & bisa berakibat buruk untuk ginjal. Demikian hal tersebut terungkap pada acara press release  tentang kongres regional ASEAN Federation of Endocrine Societies (AFES) yang ke 17 di Jakarta, yang berlangsung pada hari Senin, 13 Mei 2013 kemarin.
 
Pembicara & moderator pada acara press release tentang kongres regional ASEAN Federation of Endocrine Societies (AFES) yang ke 17 di Jakarta

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, dr.Dyah Purnamasari, SpPD yang menjabarkan tentang diabetes pada wanita mengemukakan, “Masalah DM pada wanita semakin meningkat. Meski masih dalam rentang usia reproduksi (belum menopause), wanita bisa berisiko sama dengan laki-laki untuk mengalami gangguan risiko penyakit jantung seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, bila memiliki gaya hidup kurang baik yang ditandai dengan kelebihan berat badan dan lingkar perut yang bertambah (obesitas sentral). Hormon wanita yang merupakan pelindung bagi wanita pre menopause dari gangguan penyakit jantung dan pembuluh darah, tidak akan bisa berfungsi melindungi bila wanita tersebut memiliki obesitas.”

 “Pada fase kehamilan”, ia melanjutkan, “Dokter harus dengan jeli memeriksa diabetes yang dialami pasien, apakah pasien memang penderita diabetes atau hanya mengalami diabetes pada saat kehamilan yang biasa disebut diabetes gestasional. Jika memang merupakan penderita diabetes sejak awal, maka pada saat kehamilannya, obat oral yang diberikan sebaiknya dikonversikan dengan insulin. Pada kasus diabetes gestasional, maka dokter akan memberikan terapi nutrisi medik selama awal kehamilan, yaitu sekitar 2-4 minggu. Jika tidak mencapai target kendali gula darah, maka akan diberikan suntik insulin yang akan dihentikan setelah proses melahirkan. Biasanya kasus diabetes gestasional akan berulang pada kehamilan berikutnya mengingat bertambahnya usia ibu. Wanita hamil dengan diabetes harus melakukan kendali diabetesnya supaya tidak terjadi kelahiran bayi dengan berat badan berlebih (giant baby).”
 “Pada saat proses kelahiran, dokter harus berhati-hati dalam memutuskan cara lahir normal atau operasi caesar. Penting untuk diperhatikan apakah terdapat komorbiditas diabetes, yaitu hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi dan sindrom metaboliklannya. Dianjurkan untuk melahirkan dengan pengawasan dokter ahli. Apabila harus dilakukan operasi, maka harus dilakukan kontrol terhadap luka pasca operasi. Tidak akan menjadi masalah apabila luka bersih, tekanan darah terkontrol dengan baik dan nutrisi yang dikonsumsi juga baik”, tambahnya.

 “Selanjutnya, kontrol dan edukasi juga harus dilakukan dengan seksama oleh dokter kepada pasien ketika bayi sudah dilahirkan. Evaluasi kesehatan bayi bisa dilakukan melalui proses rawat bersama dokter kebidanan, dokter anak dan dokter penyakit dalam. Pada kasus bayi dengan ibu penyandang diabetes, memang terdapat risiko bayi akan menderita obesitas namun dengan edukasi dan kontrol yang baik, seperti memberikan ASI eksklusif, mengatur nutrisi bayi, membiasakan bayi aktif dan diberi makanan sehat, masalah obesitas dapat dihindari,” ujarnya.

 “Wanita diabetes juga harus berhati-hati agar tidak terjangkit infeksi, seperti infeksi saluran kemih. Menjaga kebersihan daerah intim merupakan salah satu hal yang penting dilakukan. Pada fase kehamilan infeksi ini dapat mengakibatkan kontraksi sebelum waktunya” ditekankan dr.Dyah.
 Wanita dengan diabetes dalam melakukan aktivitas sehari-hari sangat dianjurkan untuk melakukan kontrol gula darah secara rutin, check up secara teratur, mengaplikasikan pola hidup sehat serta tetap aktif dan percaya diri. Dalam kaitannya dengan beberapa fase kehidupan wanita, seperti menstruasi, kehamilan, menyusui serta menopause, mereka harus mewaspadai beberapa hal serta selalu melakukan konsultasi dengan dokter. Berdasarkan data Riskesdas 2007, diabetes pada wanita menempati urutan pertama penyebab kematian yaitu sebesar 16,3% dan pada pria menempati urutan keenam sebesar 6%.

 “Di Indonesia,” kata Dr.Imam, “Masalah keterlambatan diagnosis diabetes masih kerap kita temui di lapangan. Di samping itu, jumlah tenaga ahli endokrin kita yang sangat kurang dibandingkan dengan populasi penderita diabetes di Indonesia. Riskesdas 2007 mencatat sekitar 5,7 persen populasi kita menderita diabetes, sebanyak 1,5 % sudah terdiagnosa sebelumnya, sedangkan 4,2 % diantaranya belum tahu bahwa dirinya diabetes. Oleh karenaitu, PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) secara rutin melakukan edukasi kepada para dokter dalam menegakkan diagnosis dan tatalakasana diabetes untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.” (Sumber: http://medicastore.com/berita/210/Ancaman_Penyakit_Diabetes_Pada_Wanita.html)