Pada tahun 2009 tercatat kurang lebih 2,5 juta penderita HIV baru,
dan angka ini terus meningkat hingga saat ini. Pada tahap lanjut,
infeksi HIV akan semakin menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga
muncul banyak gejala ringan maupun berat. Pada tahap ini, penderita
tersebut dikatakan mengidap AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome.
Selain menyerang sistem kekebalan tubuh,
virus HIV juga dapat mengganggu sistem saraf pusat manusia. Kelainan
ini dapat disebabkan virus HIV itu sendiri, atau terdapat infeksi
bakteri atau jamur yang menyerang organ otak. Akibat rusaknya sistem
imun yang berat, maka tubuh sama sekali tidak dapat melawan infeksi
mikroorganisme yang sebetulnya tidak berbahaya bagi orang normal.
Penelitian menunjukkan hampir 50% penderita HIV AIDS mengalami
gejala-gejala ringan hingga berat yang berkaitan dengan gangguan sistem
saraf. Gejala-gejala tersebut antara lain gangguan konsentrasi, hilang
ingatan, atau demensia. Pemeriksaan lanjutan seperti CT Scan atau MRI
perlu dilakukan pada penderita yang mengalami gangguan di sistem saraf
pusat untuk mengetahui penyebab kelainan yang dialami.
Selain menyerang sistem saraf pusat, virus HIV juga dapat mengganggu
sistem saraf perifer. Gangguan sistem saraf perifer ini juga bisa
bersifat ringan maupun berat. Rasa kebas di anggota gerak, rasa nyeri
atau rasa terbakar adalah gejala gangguan sistem saraf perifer yang
sering dijumpai pada penderita HIV AIDS.
Pengobatan
Saat ini banyak penemuan di bidang kedokteran yang berkaitan dengan
pengobatan HIV, namun belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi HIV
secara total. Obat antiretroviral digunakan untuk menghambat replikasi
virus HIV di dalam tubuh namun obat ini tidak dapat menghancurkan semua
virus HIV yang ada. Dibutuhkan ketaatan minum obat yang tinggi agar obat
ini dapat bekerja seperti yang diharapkan. Usia harapan hidup penderita
HIV AIDS meningkat dengan ditemukannya obat ini.
Obat antiretroviral ini menurunkan angka kejadian kelainan sistem
saraf pada penderita HIV, namun tidak semua kelainan pada penderita HIV
AIDS dapat diatasi oleh obat antiretroviral. Pada beberapa kasus
dibutuhkan pengobatan yang lebih menyeluruh untuk mengatasi kelainan di
sistem saraf pusat.
Adanya gangguan sistem saraf pusat pada penderita HIV umumnya
menandakan bahwa penderita tersebut telah dalam tahap sakit yang berat.
Deteksi dini infeksi HIV melalui pemeriksaan darah merupakan salah satu
pilar dalam penatalaksanaan HIV. Bila infeksi HIV telah diketahui sejak
dini, maka dapat dilakukan beberapa cara untuk menghambat atau
memperlambat perjalanan penyakit HIV agar tidak berkembang ke arah yang
membahayakan jiwa.
Pencegahan
Pencegahan infeksi HIV yang terutama adalah dengan memiliki gaya
hidup sehat: tidak menggunakan narkoba suntik dan tidak melakukan
aktivitas seksual di luar pernikahan. Penyakit HIV
umumnya menular melalui kontak darah yang terinfeksi virus atau secara
vertikal dari ibu ke anak. Jika Anda memiliki faktor risiko terkena
infeksi virus HIV, maka pemeriksaan tes HIV merupakan langkah
selanjutnya yang harus Anda lakukan.(Sumber: majalahkesehatan.com)
0 komentar:
Posting Komentar